SAMARINDA – Dewan Pengurus Daerah Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Kalimantan Timur dan Dewan Pengurus Wilayah Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI) Kalimantan Timur melakukan kunjungan kerja ke kawasan ship to ship Muara Berau, Kabupaten Kutai Kartanegara pada Kamis (1/8).
Kunjungan ini bertujuan untuk menilai secara langsung proses bongkar muat Nikel Ore PT. Kalimantan Ferro Industri (PT KFI) dan mendapatkan data yang akurat untuk penentuan tarif Ongkos Pelabuhan Pemuatan (OPP) dan Ongkos Pelabuhan Tujuan (OPT) yang lebih sesuai dengan karakteristik komoditas ini.
Nikel Ore, sebagai bahan baku penting dalam produksi baja anti karat, memiliki karakteristik khusus yang berbeda dari komoditas seperti batubara. Saharuddin, Foreman Perusahaan Bongkar Muat Samudera Indonesia menjelaskan, nikel Ore merupakan campuran tanah dengan biji nikel, tentu penanganan bongkar muat Nikel Ore berbeda dengan Batubara.
“Terlebih lagi yang menjadi hambatan pada saat bongkar muat ialah pada saat hujan,” jelas Sahar.
St. Tri Laksono, Sekretaris DPW APBMI Kaltim menyatakan, Nikel Ore merupakan komoditas baru di Kalimantan Timur dan dikategorikan sebagai barang curah kering.
Tri mengungkapkan, kunjungan ini dilakukan untuk mendokumentasikan proses bongkar muat dan memahami karakteristik unik dari Nikel Ore.
“Kunjungan hari ini juga merupakan permintaan Shipper selaku pemilik barang yang berharap adanya tarif khusus dalam komoditi tersebut,” terang Tri.
Sementara itu Hasrun Jaya, Sekretaris DPD GPEI Kaltim menekankan pentingnya evaluasi terhadap tarif OPP/OPT yang berlaku saat ini untuk komoditas baru seperti Nikel Ore. GPEI, sebagai asosiasi yang mewakili pemilik barang, berharap adanya tarif khusus yang sesuai dengan karakteristik dan kompleksitas penanganan Nikel Ore.
“Kami selaku Asosiasi yang mewakili pemilik barang bersikap terbuka kepada APBMI untuk meninjau langsung bentuk maupun karakteristik barang tersebut (Nikel Ore), sehingga mendapatkan informasi yang jelas, dengan demikian dapat dijadikan dasar dalam merumuskan tarif tetap OPP OPT-nya terhadap komoditi baru yang beraktivitas di pelabuhan Samarinda” jelas Hasrun.
Sumber : https://gpeikaltim.or.id/gpei-dan-apbmi-kaltim-tinjau-aktivitas-bongkar-muat-nikel-ore-pt-kfi/
Penulis: Yusuf